Karakteristik Siswa SMP MTS Menurut Para Ahli
Thursday, 27 September 2018
Edit
Karakteristik Siswa SMP/MTS - Siswa Sekolah Menengah Pertama atau MTS pada umumnya adalah siswa usia remaja. Remaja sebagai periode tertentu dari kehidupan manusia merupakan suatu konsep yang relatif baru dalam kajian psikologi.Menurut Abin Syamsuddin Makmun, (2004: 78-79). Perilaku dan pribadi siswa MTS/SMP sudah memasuki masa remaja. Hal ini dijelaskan lebih lanjut bahwa rentangan masa remaja itu berlangsung dari sekitar 11-13 tahun sampai 18-20 tahun menurut umur kalender kelahiran seseorang. Masa remaja terbagi menjadi dua, yaitu masa remaja awal (usia 11-13 tahun sampai 14-15 tahun) dan masa remaja akhir (usia 14-16 tahun sampai 18-20 tahun). Dengan demikian siswa MTS/SMP yang dijadikan subyek penelitian penulis termasuk dalam golongan masa remaja awal.
Dalam buku-buku psikologi perkembangan, berdasarkan usianya siswa MTS/SMP dimasukkan ke dalam kategori remaja awal, yaitu dengan usia berkisar antara 12-15 tahun. Menurut Sri Rumini, dkk., (1995: 37) karakteristik remaja awal diantaranya:
a. Keadaan perasaan dan emosi
Keadaan perasaan dan emosinya sangat peka sehingga tidak stabil. Staniey Hall menyebutkan: “storm and stress” atau badai dan topan dalam kehidupan perasaan dan emosi. Remaja awal dilanda pergolakan sehingga selalu mengalami perubahan dalam perbuatannya.
b. Keadaan mental
Kemampuan mental khususnya kemampuan berpikirnya mulai sempuna dan kritis (dapat melakukan abstraksi). Ia mulai menolak hal-hal yang kurang dimengerti. Maka sering terjadi pertentangan dengan orang tua, guru, maupun orang dewasa lainnya.
Kemampuan mental khususnya kemampuan berpikirnya mulai sempuna dan kritis (dapat melakukan abstraksi). Ia mulai menolak hal-hal yang kurang dimengerti. Maka sering terjadi pertentangan dengan orang tua, guru, maupun orang dewasa lainnya.
c. Keadaan kemauan
Kemauan dan keinginan mengetahui berbagai hal dengan jalan mencoba segala hal yang dilakukan orang lain.
Kemauan dan keinginan mengetahui berbagai hal dengan jalan mencoba segala hal yang dilakukan orang lain.
d. Keadaan moral
Pada awal remaja, dorongan seks sudah cenderung memperoleh pemuasan sehingga mulai berani menunjukkan sikap-sikap agar menarik perhatian.
Menurut Singgih D. Gunarsa (1989: 30), remaja adalah manusia pada tahap perkembangan antaramasa anak-anak dan masa dewasa yang ditandai oleh perubahan-perubahan fisik umum serta perkembangan kognitif dan sosial. Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga masa yaitu masa remaja pada usia 12-15 tahun, masa remaja pertengahan pada usia 15-18 tahun dan masa remaja akhir pada usia 18-21 tahun.
Masa remaja merupakan sebuah periode dalam kehidupan manusiayang batasan usia maupun peranannya seringkali tidak terlalu jelas. Masa remaja ini sering dianggap sebagai masa peralihan, dimana saat-saat ketika anak tidak mau lagi diperlakukan sebagai anak-anak, tetapi dilihat dari pertumbuhan fisiknya ia belum dapat dikatakan orang dewasa. Menurut Anna Freud (dalam Yusuf. S, 2004: 42) masa remaja juga dikenal dengan masa strom and stress dimana terjadi pergolakan emosi yang diiringi pertumbuhan fisik yang pesat dan pertumbuhan psikis yang bervariasi. Pada masa ini remaja mudah terpengaruh oleh lingkungan dan sebagai akibatnya akan muncul kekecewaan dan penderitaan, meningkatnya konflik dan pertentangan, impian dan khayalan, pacaran dan percintaan, keterasinagan dari kehidupan dewasa dan norma kebudayaan (Singgih D. Gunarsa, 1989).
Pada awal remaja, dorongan seks sudah cenderung memperoleh pemuasan sehingga mulai berani menunjukkan sikap-sikap agar menarik perhatian.
Menurut Singgih D. Gunarsa (1989: 30), remaja adalah manusia pada tahap perkembangan antaramasa anak-anak dan masa dewasa yang ditandai oleh perubahan-perubahan fisik umum serta perkembangan kognitif dan sosial. Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga masa yaitu masa remaja pada usia 12-15 tahun, masa remaja pertengahan pada usia 15-18 tahun dan masa remaja akhir pada usia 18-21 tahun.
Masa remaja merupakan sebuah periode dalam kehidupan manusiayang batasan usia maupun peranannya seringkali tidak terlalu jelas. Masa remaja ini sering dianggap sebagai masa peralihan, dimana saat-saat ketika anak tidak mau lagi diperlakukan sebagai anak-anak, tetapi dilihat dari pertumbuhan fisiknya ia belum dapat dikatakan orang dewasa. Menurut Anna Freud (dalam Yusuf. S, 2004: 42) masa remaja juga dikenal dengan masa strom and stress dimana terjadi pergolakan emosi yang diiringi pertumbuhan fisik yang pesat dan pertumbuhan psikis yang bervariasi. Pada masa ini remaja mudah terpengaruh oleh lingkungan dan sebagai akibatnya akan muncul kekecewaan dan penderitaan, meningkatnya konflik dan pertentangan, impian dan khayalan, pacaran dan percintaan, keterasinagan dari kehidupan dewasa dan norma kebudayaan (Singgih D. Gunarsa, 1989).
Daftar Pustaka Makalah Karakteristik Siswa SMP MTS
Abin Syamsuddin Makmun. (2004). Psikologi Remaja. Jakarta: Rineka Cipta.
Sri Rumini, dkk., (1995). http://dhesiana.wordpress.com/2009/02/15/domainpendidikan-menurut-%E2%80%9Cbenjamin-bloom%E2%80%9D/.diaksespadatanggal 9 Juli2014 pada pukul 20.00.
Singgih.(1989). Psikologi Olahraga Prestasi.Jakarta: GunungMulia.
Yusuf, S. (2004). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sri Rumini, dkk., (1995). http://dhesiana.wordpress.com/2009/02/15/domainpendidikan-menurut-%E2%80%9Cbenjamin-bloom%E2%80%9D/.diaksespadatanggal 9 Juli2014 pada pukul 20.00.
Singgih.(1989). Psikologi Olahraga Prestasi.Jakarta: GunungMulia.
Yusuf, S. (2004). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.