-->

6 Contoh Teks Tanggapan Kritis Singkat Beserta Strukturnya

6 Contoh Teks Tanggapan Kritis Singkat Beserta Strukturnya - Teks tanggapan kritis tentang pendidikan, narkoba, sosial media dan sebagainya umumnya akan memuat sebuah tanggapan khusus atau opini publik maupun seseorang tentang hal berdasarkan sudut pandang (perspektif) tertentu. Singkatnya teks tanggapan kritis ini adalah sebuah teks yang berfungsi untuk mengkritisi sekaligus menilai suatu hal secara kritis serta terperinci.

Contoh teks tanggapan kritis sendiri dapat dengan mudah kita temukan dalam dunia pendidikan karena teks tanggapan memang menjadi materi pokok yang wajib dikuasai siswa baik SMP, SMA, maupun SMK. Hal ini juga mengacu pada implementasi kurikulum 2013 dan KTSP yang mengharuskan siswa untuk mempelajari teks tanggapan kritis beserta strukturnya dan ciri cirinya. Pada dasarnya baik pengertian, ciri ciri teks tanggapan kritis, struktur teks tanggapan kritis beserta contohnya dapat kita temukan dalam buku paket dan pembelajaran LKS.
6 Contoh Teks Tanggapan Kritis Singkat Beserta Strukturnya tentang pendidikan, narkoba, sosial media

Pada artikel kali kita akan membahas lebih dalam tentang tujuan, ciri ciri, dan contoh teks tanggapan kritis beserta strukturnya. Teks tanggapan kritis sendiri dapat kita artikan sebagai sebuah teks yang bertujuan menanggapi permasalahan atau pokok bahasan secara kritis jika dilihat dari perspetif tertentu. Umumnya teks tanggapan kritis digunakan dalam debat maupun diskusi dalam forum forum dan organisasi tertentu yang memuat perbedaan pendapat didalamnya. Dari perbedaan pendapat dari beragam individu inilah kita dapat menganalisa serta mengkritisi (memberi kritik) atau sekedar memberikan tanggapan kritis. Tanggapan yang kita berikan dapat bersifat menguatkan atau melemahkan sebuah pendapat. Namun untuk mengeluarkan pendapat kita harus menyertakan fakta dan informasi secara akurat.

Struktur Teks Tanggapan Kritis
Untuk memahami teks tanggapan kritis secara tidak langsung kita harus memahami sturktur teksnya juga. Terdapat 3 bagian utama yang menjadi struktur teks tanggapan kritis yakni evaluasi, deskripsi teks dan reorientasi atau penegasan ulang. Berikut adalah penjelasan dari ketiga struktur teks tanggapan kritis :

  • Evaluasi : Evaluasi merupakan struktur teks tanggapan kritis yang pertama, Berisi tentang pernyataan umum dari penulis tentang konflik dan permasalahan dalam teks.
  • Deskripsi : Deskripsi merupakan bagian setelah evaluasi yang memuat penafsiran tentang informasi beserta data data dalam bentuk pernyataan yang nantinya dapat kita gunakan untuk memperkuat atau memperlemah sebuah pernyataan melalui sebuah tanggapan kritis.
  • Penegasan ulang : Penegasan ulang adalah bagian yang berfungsi untuk memberikan penekanan terhadap sebuah keputusan.

Contoh Teks Tanggapan Kritis Singkat Beserta Strukturnya

Dalam artikel kali ini kita akan membahas tentang contoh teks tanggapan kritis pendidikan dan lain sebagainya. Langsung saja kita simak kumpulan contoh tanggapan kritis tersebut.

Pemilihan Peran antara Perempuan dan Laki laki
Gender sebagai konstruksi budaya dapat dijumpai di banyak budaya etnis di Indonesia. Menyebut beberapa diantaranya seperti budaya Jawa, Sunda, Bali, Minangkabau, Madura, Batak, dkk. Dalam budaya etnis tersebut semuanya menempatkan perempuan untuk bekerja di sektor domestik, sementara dominasi sektor publik ada pada laki  laki (Soewondo, 1984).
Perempuan di sektor domestik dan laki  laki di sektor publik pada umumnya berdasarkan asumsi bahwa perempuan secara fisik lemah, namun memiliki kesabaran dan kelembutan, sementara laki  laki memiliki fisik lebih kuat sekaligus berperangai kasar. Atas dasar itu berlakulah pembagian peran, perempuan dipandang lebih sesuai untuk bekerja di rumah, mengasuh anak, dan memepersiapkan segala keperluan suami / laki  laki di rumah, sementara laki  laki lebih sesuai bekerja di luar rumah, dalam arti mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarga/ perempuan. Kemudian, perempuan menjadi tersubordinasi di hadapan laki  laki dan   termarginalisasi dalam kehidupan publik. Perempuan dianggap  sebagai perempuan lemah yang harus ditempatkan di posisi terlindung dan cukup berperan untuk tugas  tugas yang halus. Sementara laki  laki adalah makhluk yang kuat. Mereka dianggap orang yang cocook untuk berkelana.

Sebenarnya perbedaan gender dengan pemilihan sifat, peran, dan posisi sebagaimana dipaparkan diatas tidak melahirkan masalah apabila tidak melahirkan ketidakadilan. Namun kenyataannya? Kerap kita jumpai ketidakadilan.

Sebagai kelanjutan bahwa perempuan adalah mahluk yang emosional, maka ia dipandang tidak bisa memimpin dan karena itu diposisikan tidak penting. Budaya Jawa masa lalu menganngap bahwa perempuan tidak perlu sekolah tinggi karena pada akhirnya akan ke dapur. Padahal dengan pendidikan maka perempuan akan menjadi perempuan dapur yang berpendidikan dimana ketika akan berinteraksi maupun beraktivitas dengan dunia dapur, ia akan mempertimbangkan mana yang pas dan mana yang tidak pas. Kaitannya dengan kesempatan sekolah bagi perempuan. Ia menjadi pilihan pertama untuk tidak disekolahkan jika suatu keluarga mengalami kendala biaya. Hal tersebut masih begitu kental di Desa saya.

Menurut teori Nature, dengan perspektif materialis, terjadinya keunggulan laki  laki terhadap perempuan karena dikonstruksi oleh budaya dengan bergesernya pemilikan benda yang besifat  komunal menjadi milik pribadi. Semula rumah tangga dan harta milik bersama sekarang milik pribadi. Laki laki memiliki peluang lebih besar untuk menguasai hak milik pribadi dikarenakan  perempuan disibukkan dengan tanggung jawab mengandung dan melahirkan anak. Hal tersebut memungkinkan laki  laki untuk memiliki kontrol terhadap seluruh lingkungan kehidupan sosial budaya yang lain. Dengan demikian, laki  laki memiliki kekuasaan di sektor publik sedangkan perempuan di  sektor  domestik. Sedangkan  berdasarkan teori Fungsionalisme Struktural, penyimpangan yang melanggar norma akan melahirkan gejolak. Maka perlu adanya teori ini guna menjaga harmoni dari keseluruhan sistem (Dzuhayatin, 1998: p. 14). Dengan pemilihan peran antara suami dan istri dalam keluarga inti akan melahirkan harmoni dan memberikan rasa tenang untuk keduanya.

Contoh teks tanggapan kritis tentang pendidikan

Teks tanggapan kritis pendidikan umumnya memang sangat populer karena pendidikan menjadi hal pokok dan penting dalam negara kita. Jika membahas pendidikan tentunya tidak akan ada habisnya karena mengandung pro dan kontra didalamnya.

Kontroversi Penerapan Full Day School
Reshuffle Kabinet Indonesia Kerja dibawah naungan Presiden RI baru saja luncurkan. Sebagai dampakn ya, pergantian itupun juga melibatkan pergantian Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Anies Baswedan) digantikan oleh Mantan Rektor Universitas Muhamadiyah Malang (Muhajir Effendy). Reshuffle tonggak kekuasaan yang memegang kemententerian pendidikan dan kebudayaan juga berdampak pada keputusan syarat yang begitu mengejutkan dari menteri yang baru yaitu dengan meluncurkan gagasan full day school.  Suatu hasrat melaksanakan kebijakan full day school tentu diiringi alasan yang kuat, menurut Muhajir Effendy, "Dengan sistem full day school ini secara perlahan bertujuan untuk membangun anak didik akan karakternya dan tidak menjadi liar di luar sekolah ketika orang tua mereka masih belum pulang dari kerja,"

Namun apakah dengan full day school berhasil memberi dampak yang signifikan pada karakter siswa seperti yang dikatakan menteri pendidikan. Sebaiknya sebelum betuk betul menerpakan kebijakan full day school, pemerintah harus terlebih mempertimbangkan dengan melihat dari berbagai aspek kebutuhan ataupun persepsi dari para founding father pendidikan secara nasional. Apakah kebijakan full day school tepat diterapkan untuk seluruh wilayah indonesia atau hanya pada wilayah tertentu. Kita juga harus ingat bahwa ada beberapa wilayah di indonesia yang dimana siswanya jika hendak berangkat kesekolah harus menempuh puluhan kilometer demi sampai ke sekolahnya. Lalu tidak bisa dibayangkan jika mereka seharian disekolah dan harus pulang kerumah dengan jarak yang harus ditempuh puluhan kilometer. Sangat melelahkan tentnya.

Permasalahan full day school tidak berhenti disitu, terdapat beberapa wilayah juga di Indonesia yang dimana setelah pulang sekolah, siswa siswinya harus melanjutkan ke madrasah diniyah untuk belajar mengaji. Poin pentingnya  adalah apakah sistem yang nantinya diterapkan dapat menuntaskan persoalan pelajaran pelajaran muatan agama atau hanya mengedepankan aspek pelajaran umum saja tanpa memperhatikan spiritual dan rohani pada peserta  didik. Hal itu juga harus menjadi perhatian penting sebelum full day school benar benar diterpakan. Lalu, permasalahan yang lebih pokok yaitu apabila full day school diterapkan maka imbasnya adalah anak anak akan mempunyai waktu yang minim untuk menjalin hubungan sosial, baik dengan orang tua bahkan lingkungan masyarakat. Mengapa saya utarakan demikian? Jawabannya yaitu sudah jelas bahwa waktu siswa sudah tersita untuk disibukkan disekolah saja, padahal jika kita mau menyadari dan memahami bahwa sedini mungkin anak anak harus diajarkan untuk bersosialisasi dan membantu kegiatan orang tua. Dengan begitu mereka akan mendapat banyak pelajaran kehidupan yang mereka tidak akan pernah mereka dapatkan disekolah atau mungkin malah tidak dikenalkan akan dunia tersebut. Kehidupan sosial dalam masyarakat dimana kita dapat bersinggungan secara langsung dengan lingkungan, menjalin berkomunikasi dengan baik dengan masyarakat dan lain sebagainya.

Singkat kata, karakter tidak dapat sepenuhnya dibentuk dan didapatkan oleh dan dari sekolah, namun perlu pula pendidikan informal (keluarga) untk dapat mewujudkan hal tersebut. Maka dari itu, Full Day School seharusnya benar benar dikaji terlebih dahulu secara mendalam sebelum benar benar diterpakan. Di sisi lain, perlu pua kebijakan lebih konkrit guna mengentaskan dan menjawab persoalan pembentukan karakter dari pada hanya menggagas wacana full day school. Ada wacana maka harus ada tindakan nyata.

Pro dan Kontra Poligami
Poligami menjadi perbincangan banyak orang yang tiada akhir. Bermula dari isu Lumpur panas Lapindo yang tidak kunjung usai, yang kemudian merambat pada prersoalan perkawinan Kyai kondang yang menimbulkan guncangan besar khususnya untuk para wanita. Hal yang cukup penting dan krusial terkait topik tersebut, essai ini mencoba untuk membahas masalah pro dan kontra poligami dalam hukum Islam dengan rujukan pandangan yang mendukung poligami beserta argumen argumennya, serta pandangan yang tidak setuju akan pelaksanaan poligami. Akhir tulisan ini adalah kesimpulan yang berusaha dikonstrak oleh penulis sendiri tentang hal tersebut.

Terdapat beberapa kelompok yang memaparkan pendapatnya terkait masalah poligami misalnya berpendapat bahwa Rasulullah mengamini poligami pasca istri pertamanya khadijah wafat, dari fenomena tersebut, dapat kita analisa bahwa nabi Muhammad bermonogami selama 28 tahun, 25 semasa Khadijah hidup dan 3 tahun pasca meninggalnya sang istri Khadijah. Disamping itu, mereka juga berpendapat bahwa ayat Al Quran menyatakan sesungguhnya seorang suami tidak akan mampu berlaku adil jika mempunyai istri lebih dari satu (QS Al Nisa/4:129). Artinya, monogami lebih baik daripada poligami. Pendapat lainnya yaitu seruan berbuat baik kepada istri (QS Al Nisa/4:19), hal ini juga menunjukan lebih tidak tidak melakukan poligami terlebih jika poligami akan menyakiti istrinya. Karena bagaimanapun juga sebaik baik suami adalah mereka yang berlaku baik kepada istrinya, karena wanita meiliki emosional yang lebih tinggi dari pada laki laki maka poligami dapat menyakiti hati istri. Demikian di antara argumen kelompok yang menolak poligami.

Selain kelompok yang menunjukan kepada ketidak bolehan poligami, terdapat pula kelompok yang juga meninjau dari aspek kaidah hukum Islam seperti kemudharatan atau hal hal negatif atau yang berbahaya. Kelompok ini memiliki arti bahwa banyaknya mudhorat yang ditimbulkan bagi kaum yang melakukan poligami, yang kemudian hari mereka tidak dapat berlaku adil kepada istri istrinya baik dalam masalah nafkah atau pun kasih sayang dan perhatian saja. Masaah lain yaitu timbulnya ketidak relaan sang isrti pertama jika suaminya menikah dengan istri keduanya. Hal tersebut dapat memicu perselisihan yang tidak hanya terbatas kepada pelakunya saja tapi seringkali terseretnya anggota keluarga yang lain ke dalam masalah tersebut seperti orang tua masing masing. Di sisis lain seperti yang disebutkan oleh Musdah Mulia dalam penelitiannya aspek negatif dari poligami yaitu berimbas pada pengabaian kepada anak anak.

Harkat dan martabat seorang wanita sebagai seorang istri, sudah selayaknya dipandang sebagai orang terpenting dalam suatu keluarga. Diakui atau tidak, mereka turut andil dalam peran  yang sangat signifikan terhadap keberangsungan proses kehidupan keluarga dan anak. Dalam membina hubungan baik antara suami dan istri dalam keluarga hendaknya mereka berpegang teguh pada prinsip kesetaraan, persamaan, keadilan dan kemitraan dalam berkeluarga, sehingga suasana harmoni dan tidak menimbulkan perasaan ekstrimitas dapat terwujud diantara keduannya. Kesetaraan dalam hubungan suami istri meliputi kesetaraan dalam hal kedudukan yang termaktub dalam tata hukum dan undang undang nasional, demikian pula dalam pola relasi hidup sehari hari baik dalam keluarga maupun masyarakat dimana tidak ada diskriminasi antara keduanya. Prinsip kedua yang tidak kalah penting yakni prinsip keadilan dalam berumah tangga. Sebagai kepala rumah tangga, seorang suami dituntut supaya dapat berlaku adil terhadap istri dan anak anak mereka. Parameter keadilan inilah yang begitu sulit direalisasikan oleh keluarga poligami, meskipun terdapat beberapa pihak (suami) yang mengaku sudah.

Poligami yang begitu hangat diperbincangkan saat ini dan mungkin dalam jangka waktu panjang, selayaknya dimaknai secara lebih dewasa dan terbuka, dan janganlah saklek dalam memaknai segala hal pada suatu penafsiran terhadap teks teks Al Qur’an dengan cara yang sempit dan tekstual. Melainkan haruslah ditafsirkan dengan mempertimbangkan dari segala hal baik akal, logika, dan secara kontektual hingga akhirnya dapat dimaknai sesuai dengan Asbabul Nuzul yang diinginkan oleh Allah Swt.

Wanita, jika Kartini mengibaratkan wanita sebagai kunci peradaban, maka sudah sewajarnya wanita sebagai salah makhluk Allah Swt mempunyaii sisi yang sangat mulia dan penting dalam kehidupan dan keseimbangan kosmos serta kosmik.

Itulah Contoh Teks Tanggapan Kritis Singkat Beserta Strukturnya tentang pendidikan, narkoba, sosial media yang dapat anda simak. Terimakasih sudah berkunjung. Selalu ingat bahwa teks tanggapan kritis memiliki 3 struktur utama yang tediri dari evaluasi, deskripsi dan reorientasi.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel