4 Contoh Teks Tantangan Singkat (Pendidikan, Sampah, Rokok) Beserta Strukturnya
Monday, 10 September 2018
Edit
4 Contoh Teks Tantangan Singkat (Pendidikan, Sampah, Rokok) Beserta Strukturnya - Teks tantangan tentang pendidikan, sampah, lingkungan, rokok, dan lain sebagainya umumnya bersifat kontroversional dan dapat mengundang perdebatan diantara pembacanya. Teks tantangan sendiri mengandung informasi yang tidak lain adalah bantahan bantahan keras terhadap sebuah hal dan rumor yang tengah beredar di lingkup publik atau masyarakat. Selain itu, isi dan bantahan dalam contoh teks tantangan tentang sampah, pendidikan maupun rokok akan dilengkapi dengan sekumpulan argumen dan data terstruktur guna memperkuat argumen tersebut. Maka dari itu penggunaan teks tantangan ini sangat wajar kita temui dalam acara debat maupun public speaking atau public speech.
Contoh teks tantangan juga sering kali digunakan untuk menyela atau sekedar menyanggah pernyataan yang telah dinyatakan oleh lawan biacara dalam acara perdebatan yang dilakukan baik secara berkelompol maupun individual. Dalam menggunakan teks ini untuk menyanggah sebuah pernyataan harus didasari oleh kaidah kaidah kebahasaan dan etika serta norma norma yang berlaku. Adapun hal yang perlu diperhatikan adalah:
Pada dasarnya terdapat banyak contoh teks tantangan singkat tentang tema tema lain yang dapat kita temukan dalam media masa baik elektronik maupun cetak. Di era modern yang serba menggunakan teknologi sekarang ini. Teks tantangan singkat sangat mudah kita akses menggunakan internet.
Terdapat banyak contoh teks tantangan tentang pendidikan, sampah, rokok, teknologi dan lain sebagainya yang membahas permasalah dan cara penanggulangannya yang notabennya bersifat kontroversional dan mengadung unsur pro dan unsur kontra. Seperti halnya yang disampaikan di televisi dalam acara debat singkat, Teks tantangan juga memiliki struktur yang menyusun teks ini. Adapun struktur teks tantangan adalah sebagai berikut:
Di jaman yang serba teknologi ini, kebanyakan masyarakat barangkali telah menyadari bahwa kehidupan yang dialami sehari-hari banyak berkecimpung dengan hal yang kita kenal dengan media. Menurut KBBI, media merupakan alat (sarana) komunikasi. Mungkin istilah tersebut begitu populer di telinga kita.
Bukan menjadi hal tabu ketika kita disibukkan dengan berita yang marak di surat kabar. Peristiwa yang dibumingkan sama baik dari sisi waktu maupun tempat, surat kabar 1 bisa menyebutkan jumlah korbannya sebanyak 70 orang. Surat kabar 2 menyebutnya terdapat jumlah korban sebanyak 75 orang. Berbeda lagi Surat kabar 3 melakukan pendekatan terhadap keduanya. Hal tersebut seakan layaknya sebuah lelucon. Namun itu fakta.
Media sosial identik dengan penggiringan opini dan pengalihan isu. Contoh simpel nya adalah ada seorang tokoh populer di banyak kalangan mempunyai akun pribadi di salah satu media sosial, kemudian nyiyir dengan membuat status unik tapi masuk akal, mungkin terdapat beberapa orang akan bisa terseret sehingga merasa tergiring dengan statement tersebut. Hal lain yang terjadi yang kerap kita temui dalam media sosial adalah munculnya pernyataan kontroversial sehingga mengakibatkan perdebatan antar pengguna media sosial yang tak kolot.
Di sisi lain, hal yang saya anggap paling menjengkelkan yaitu sering terjadi perdebatan yang tak kunjung selesai hingga berujung pada pergejolakan, permusuhan, perkelahian dan pertengkaran. Tidak berhenti di sana, pernyatan maupun kalimat kalimat yang mereka tuangkan yang mana memiliki makna diskriminasi kerap kali muncul di media sosial. Bahkan hal tersebut menjadi hal yang sudah wajar di saat ini.
Disadari atau tidak bahwa media sosial dengan segala perangkat pendukungnya mampu mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat. Kondisi tersebut diamini sekian banyak orang. Ironisnya dengan adanya media sosial mendorong orang kurang bersosial dengan kawan yang ada di sampinya maupun lawan bicaranya. Budaya merunduk sedang marak di mana mana. Merunduk dan asyik dengan dunia mayanya. Berselancar sih boleh boleh saja tetapi jangan sampai luput untuk berselancar di sekitar terlebih dahulu. Karena orang orang yang ada di sekitar juga butuh untuk diperhatikan.
Kelebihan dari media sosial memang tak bisa dielakkan, seperti halnya dimanfaatkan untuk kegiatan positif yang menunjang bagi kebutuhan pribadi seperti kegiatan bisnis melalui online shop, forum diskusi, tukar informasi, pencerdasan spiritual sebagai ktualisas dalam kemajuan bidang teknologi, sosial budaya, maupun ekonomi.
Akan tetapi di sisi lain yaitu keresahan dan kekhawatiran akan liberarilsme dalam berpikir dan meluapkan segala ide maupun pendapat yang tak terkendalikan yang akhirnya berlebihan. Maka ber media sosial yang sewajarnya saja karena yang berlebihan akan membawa ketidak baikan.
Kondisi masyarakat yang semakin morat marit ini membut dunia semakin kritis. Saat ini kita sedang menjadi penonton bagi kaum kaum yang berada di atas panggung, yaitu kaum yang berkuasa. Mereka yang memiliki banyak modal adalah mereka yang berhak untuk berkuasa hari ini . Situasi semacam ini, akan mengakibatkan sebuah timpang tindih dalam kehidupan masyarakat. Lantas mau dibawa kemana nasib rakyat kecil.
Isu hangat tahun ini adalah pendirian pabrik semen di berbagai daerah provinsi Jawa Tengah diantaranya yaitu Pati, Grobogan, Rembang, Kendal, Kebumen, dan yang lainnya. Hal ini tentu akan memunculkan sebuah keresahan, dimana daerah daerah tersebut adalah daerah persawahan, perkebunan, maupun perdagangan. Namaun mengapa orang-orang berkuasa sebagai ‘pemilik modal’ terus saja ingin berkuasa melakukan pembangunan untuk menimba dolaran rupiah pada lahan yang subur dimana digunakan oleh masyarakat sebagai mata pencaharian bertani, berkebun yang bersimpangan dengan dunia perindustrian. Dimanakah letak orientasi yang sebenarnya. Ingin menyejahterakan rakyat atau membawa pada kesengsaraan. Diharapkan Pemerintah sebagai pemangku kebijakan bisa benar benar bijak dalam menggunakan wewenangnya.
Mari kita mencoba refleksi diri untuk mengambil hikmah yang terkandung di sana. Betapa mengiris hati ketika melihat perjuangan para masyarakat guna mempertahankan lahannya yang digunakkan untuk bercocok tanam demi menjalani arus kehidupan.
Apabila lahan pertaniannya digunakan untuk pabrik semen maka mereka akan kehilangan keahliannya dalam bertani. Mereka akan kesulitan untuk mendapatkan penghasilan. Begitu pula bagaimana dengan nasib anak cucu kelak apabila tanah digerogoti oleh orang yang berkuasa dan serakah itu.
Budaya merokok telah menjelajah berbagai kaum diindonesia mulai dari anak anak, remaja, orang tua dan wanita. Merokok memiliki bahaya dan dampak untuk kesehatan yang begitu menakutkan. Dalam kemasan roko telah dicantumkan dengan gamblang bahwa bahaya rokok merokok bisa menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan kehamilan dan janin. Namun hal tersebut tidak digubris oleh para penikmat rokok. Bahkan angka perokok aktif di duunia sangat tinggi.
Begitu miris dengan kondisi dimana budaya merokok semakin meluas di tengah tengah masyarakat. Penikmat rokok di kalangan orang orang miskin dan di negara negara miskin mencapai 80 persen. Hal tersebut mendorong Badan Kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (WHO) memaksa agar semua negara termasuk Indonesia memberlakukan larangan total terhadap segala bentuk iklan, promosi, dan sponsor rokok, demi kesehatan 1,8 miliar anak di dunia. Jumlah perokok terbesar hingga 80 persen adalah kalangan remaja. Hal tersebut mengindikasikan bahwa generasi remaja ke depan dalam bahaya, apalagi racun yang terdapat dalam rokok. Apabila tidak diantisipasi sejak dini maka bisa jadi dunia ini dipenuhi oleh generasi tidak sehat dengan disertai beberapa berpenyakit seperti paru-paru, kanker dll. Indonesia tentu masuk daftar.
Berbicara mengenai pemasaran rokok, Indonesia menjadi negara yang begitu heboh. Begitu masifnya ia menyelusup kesegenap wilayah kehidupan masyarakat disemua kalangan. Tua, muda, miskin dan kaya bisa menjadi penikmat. Hal yang biasa kita jumpai yaitu yaitu produsen rokok menjadi sponsor acara musik. Hal demikian muncullah suatu kebiasaan menikmati pertunjukkan musik artis idolanya secara Cuma cuma.
Kultur merokok merupakan budaya yang sangat buruk yang saat ini sedang marak dan berkembang dilingkungan masyarakat, Dengn begitu, sudah menjadi kewajiban bagi kita para pemuda untuk bisa memilah dan memfilter antara nilai yang baik dan yang benar.
Itulah 4 Contoh Teks Tantangan Singkat (Pendidikan, Sampah, Rokok) Beserta Strukturnya yang dapat saya sampaikan. Terimakasih sudah berkunjung.
Contoh teks tantangan juga sering kali digunakan untuk menyela atau sekedar menyanggah pernyataan yang telah dinyatakan oleh lawan biacara dalam acara perdebatan yang dilakukan baik secara berkelompol maupun individual. Dalam menggunakan teks ini untuk menyanggah sebuah pernyataan harus didasari oleh kaidah kaidah kebahasaan dan etika serta norma norma yang berlaku. Adapun hal yang perlu diperhatikan adalah:
- Sanggahan haruslah disertai alasan dan dibuktikan menggunakan data yang valid dan akurat.
- Sanggahan dan tantangan harus disampaikan secara baik baik tanpa mengurangi rasa hormat.
- Tidak offensive atau bersifat menjatuhkan seseorang dan lawan bicara.
- Realistis dan sesuai dengan topik bahasan.
- Mengakui kekalahan jika memang argumen dan bukti lawan biacara lebih baik.
- Contoh teks tantangan tentang sampa : Teks tantangan sampah sangat umum kita jumpai karena teks ini membahas segala permasalahan yang disebabkan oleh sampah hingga akhirnya akan mengarah pada tantangan bagaimana mengatasi sampah tersebut.
- Contoh teks tantangan tentang rokok : Teks tantangan rokok tidak kalah populer untuk dibahas karena dalam teks tantangan tema ini akan membahas bahaya merokok hingga cara mengurangi merokok.
- Contoh teks tantangan tentang pendidikan : Teks tantangan pendidikan juga sangat umum dijumpai khususnya pada jenjang SMP, SMA dan SMK bahkan hingga kancah perguruan tinggi karena teks ini menyuguhkan berbagai permasalahan dan prolematika pendidikan yang ada.
- Contoh teks tantangan tentang teknologi : Mengingat perkembangan teknologi sekarang ini sangat pesat maka teks tantangan teknologi juga akan terus berkembang dimasyarakat. Akankah teknologi menjadi alat yang mampu membantu kita dalam keseharian ataukah teknologi akan merusak generasi bangsa dengan segala kenyamanannya?. Banyak sekali tantangan yang dapat kita bahas ketika merambat ke tema teknologi seperti penggunaan smartphone dan gadget yang serba canggih, komputer atau laptop gaming, dan lain sebagainya.
Pada dasarnya terdapat banyak contoh teks tantangan singkat tentang tema tema lain yang dapat kita temukan dalam media masa baik elektronik maupun cetak. Di era modern yang serba menggunakan teknologi sekarang ini. Teks tantangan singkat sangat mudah kita akses menggunakan internet.
Terdapat banyak contoh teks tantangan tentang pendidikan, sampah, rokok, teknologi dan lain sebagainya yang membahas permasalah dan cara penanggulangannya yang notabennya bersifat kontroversional dan mengadung unsur pro dan unsur kontra. Seperti halnya yang disampaikan di televisi dalam acara debat singkat, Teks tantangan juga memiliki struktur yang menyusun teks ini. Adapun struktur teks tantangan adalah sebagai berikut:
- Orientasi : Orientasi atau isu merupakan bagian dimana kita akan memperkenalkan topik bahasan yang meliputi tema, permasalahan dan sebagainya yang nantinya akan kita bahas.
- Argumentasi : Argumentasi merupakan bagian yang berisi kumpulan data tersetruktur dan fakta yang nantinya akan berfungsi untuk menguatkan bantahan.
- Bantahan : Pada bagian ini berisi pernyataan yang sifatnya membantah.
Contoh Teks Tantangan Singkat Tentang Sampah, Pendidikan dan Rokok
Terdapat banyak sekali contoh teks tantangan tentang pendidikan sampah, rokok, lingkungan dan sebagainya yang dapat kita pelajari. setelah kita mengetahui struktur teks tantangan maka simaklah artikel dibawah ini sebagai contoh.
Contoh teks tantangan tentang teknologi
Bias Media SosialDi jaman yang serba teknologi ini, kebanyakan masyarakat barangkali telah menyadari bahwa kehidupan yang dialami sehari-hari banyak berkecimpung dengan hal yang kita kenal dengan media. Menurut KBBI, media merupakan alat (sarana) komunikasi. Mungkin istilah tersebut begitu populer di telinga kita.
Bukan menjadi hal tabu ketika kita disibukkan dengan berita yang marak di surat kabar. Peristiwa yang dibumingkan sama baik dari sisi waktu maupun tempat, surat kabar 1 bisa menyebutkan jumlah korbannya sebanyak 70 orang. Surat kabar 2 menyebutnya terdapat jumlah korban sebanyak 75 orang. Berbeda lagi Surat kabar 3 melakukan pendekatan terhadap keduanya. Hal tersebut seakan layaknya sebuah lelucon. Namun itu fakta.
Kemajuan sampai saat ini pun begitu pesat sekali. Apalagi kalau kita berbicara mengenai media sosial. Stereotipe yang berkembang saat ini yaitu masih stagnan berkutat pada akun akun yang sedang naik daun seperti facebook, twitter, instagram, path, maupun yang lainnya. Secara instan kita didorong untuk mengintrepretasikan teori dari media sosial dengan attitude yang cantik. Fenomena tersebut akan berkesinambungan dengan kenyataan bahwa media sosil menawarkaan suatu hal yang tidak selamanya membawa pada sebuah keuntungan. Maka dari itu, kita perlu was was dari hal hal yang merugikan adalah sebuah keharusan bagi para konsumer media sosial.
Media sosial identik dengan penggiringan opini dan pengalihan isu. Contoh simpel nya adalah ada seorang tokoh populer di banyak kalangan mempunyai akun pribadi di salah satu media sosial, kemudian nyiyir dengan membuat status unik tapi masuk akal, mungkin terdapat beberapa orang akan bisa terseret sehingga merasa tergiring dengan statement tersebut. Hal lain yang terjadi yang kerap kita temui dalam media sosial adalah munculnya pernyataan kontroversial sehingga mengakibatkan perdebatan antar pengguna media sosial yang tak kolot.
Di sisi lain, hal yang saya anggap paling menjengkelkan yaitu sering terjadi perdebatan yang tak kunjung selesai hingga berujung pada pergejolakan, permusuhan, perkelahian dan pertengkaran. Tidak berhenti di sana, pernyatan maupun kalimat kalimat yang mereka tuangkan yang mana memiliki makna diskriminasi kerap kali muncul di media sosial. Bahkan hal tersebut menjadi hal yang sudah wajar di saat ini.
Disadari atau tidak bahwa media sosial dengan segala perangkat pendukungnya mampu mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat. Kondisi tersebut diamini sekian banyak orang. Ironisnya dengan adanya media sosial mendorong orang kurang bersosial dengan kawan yang ada di sampinya maupun lawan bicaranya. Budaya merunduk sedang marak di mana mana. Merunduk dan asyik dengan dunia mayanya. Berselancar sih boleh boleh saja tetapi jangan sampai luput untuk berselancar di sekitar terlebih dahulu. Karena orang orang yang ada di sekitar juga butuh untuk diperhatikan.
Kelebihan dari media sosial memang tak bisa dielakkan, seperti halnya dimanfaatkan untuk kegiatan positif yang menunjang bagi kebutuhan pribadi seperti kegiatan bisnis melalui online shop, forum diskusi, tukar informasi, pencerdasan spiritual sebagai ktualisas dalam kemajuan bidang teknologi, sosial budaya, maupun ekonomi.
Akan tetapi di sisi lain yaitu keresahan dan kekhawatiran akan liberarilsme dalam berpikir dan meluapkan segala ide maupun pendapat yang tak terkendalikan yang akhirnya berlebihan. Maka ber media sosial yang sewajarnya saja karena yang berlebihan akan membawa ketidak baikan.
Contoh tantangan tentang sampah dan lingkungan
Problematika Pendirian Pabrik SemenKondisi masyarakat yang semakin morat marit ini membut dunia semakin kritis. Saat ini kita sedang menjadi penonton bagi kaum kaum yang berada di atas panggung, yaitu kaum yang berkuasa. Mereka yang memiliki banyak modal adalah mereka yang berhak untuk berkuasa hari ini . Situasi semacam ini, akan mengakibatkan sebuah timpang tindih dalam kehidupan masyarakat. Lantas mau dibawa kemana nasib rakyat kecil.
Isu hangat tahun ini adalah pendirian pabrik semen di berbagai daerah provinsi Jawa Tengah diantaranya yaitu Pati, Grobogan, Rembang, Kendal, Kebumen, dan yang lainnya. Hal ini tentu akan memunculkan sebuah keresahan, dimana daerah daerah tersebut adalah daerah persawahan, perkebunan, maupun perdagangan. Namaun mengapa orang-orang berkuasa sebagai ‘pemilik modal’ terus saja ingin berkuasa melakukan pembangunan untuk menimba dolaran rupiah pada lahan yang subur dimana digunakan oleh masyarakat sebagai mata pencaharian bertani, berkebun yang bersimpangan dengan dunia perindustrian. Dimanakah letak orientasi yang sebenarnya. Ingin menyejahterakan rakyat atau membawa pada kesengsaraan. Diharapkan Pemerintah sebagai pemangku kebijakan bisa benar benar bijak dalam menggunakan wewenangnya.
Kala itu terdapat segerombolan pemuda yang membuat kecewa masyarakat. Mereka melakukan kerjasama dengan pihak perusahaan semen dengan menjadikannya sponsor dalam salah satu acara yang tengah digelarnya, walaupun pada akhirnya mereka memutuskan untuk membatalkan kontrak kerja sama sesuai kesepakatan. Dalam menempuh perjalanan ini tentu banyak lika liku yang dihadapi. Kabarnya mereka \ harus diingatkan lewat pesan secara gamblang melalui kritik secara langsung maupun melalui tulisan di beberapa media. Keadaan mengenaskan warga sekitaran yang berjuang bertahan dalam tenda pengungsian namun justru mereka menggandeng pihak pabrik semen untuk memuluskan jalannya.
Mari kita mencoba refleksi diri untuk mengambil hikmah yang terkandung di sana. Betapa mengiris hati ketika melihat perjuangan para masyarakat guna mempertahankan lahannya yang digunakkan untuk bercocok tanam demi menjalani arus kehidupan.
Apabila lahan pertaniannya digunakan untuk pabrik semen maka mereka akan kehilangan keahliannya dalam bertani. Mereka akan kesulitan untuk mendapatkan penghasilan. Begitu pula bagaimana dengan nasib anak cucu kelak apabila tanah digerogoti oleh orang yang berkuasa dan serakah itu.
Contoh teks tantangan tentang rokok
Budaya Merokok pada MasyarakatBudaya merokok telah menjelajah berbagai kaum diindonesia mulai dari anak anak, remaja, orang tua dan wanita. Merokok memiliki bahaya dan dampak untuk kesehatan yang begitu menakutkan. Dalam kemasan roko telah dicantumkan dengan gamblang bahwa bahaya rokok merokok bisa menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan kehamilan dan janin. Namun hal tersebut tidak digubris oleh para penikmat rokok. Bahkan angka perokok aktif di duunia sangat tinggi.
Begitu miris dengan kondisi dimana budaya merokok semakin meluas di tengah tengah masyarakat. Penikmat rokok di kalangan orang orang miskin dan di negara negara miskin mencapai 80 persen. Hal tersebut mendorong Badan Kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (WHO) memaksa agar semua negara termasuk Indonesia memberlakukan larangan total terhadap segala bentuk iklan, promosi, dan sponsor rokok, demi kesehatan 1,8 miliar anak di dunia. Jumlah perokok terbesar hingga 80 persen adalah kalangan remaja. Hal tersebut mengindikasikan bahwa generasi remaja ke depan dalam bahaya, apalagi racun yang terdapat dalam rokok. Apabila tidak diantisipasi sejak dini maka bisa jadi dunia ini dipenuhi oleh generasi tidak sehat dengan disertai beberapa berpenyakit seperti paru-paru, kanker dll. Indonesia tentu masuk daftar.
Berbicara mengenai pemasaran rokok, Indonesia menjadi negara yang begitu heboh. Begitu masifnya ia menyelusup kesegenap wilayah kehidupan masyarakat disemua kalangan. Tua, muda, miskin dan kaya bisa menjadi penikmat. Hal yang biasa kita jumpai yaitu yaitu produsen rokok menjadi sponsor acara musik. Hal demikian muncullah suatu kebiasaan menikmati pertunjukkan musik artis idolanya secara Cuma cuma.
Kultur merokok merupakan budaya yang sangat buruk yang saat ini sedang marak dan berkembang dilingkungan masyarakat, Dengn begitu, sudah menjadi kewajiban bagi kita para pemuda untuk bisa memilah dan memfilter antara nilai yang baik dan yang benar.
Itulah 4 Contoh Teks Tantangan Singkat (Pendidikan, Sampah, Rokok) Beserta Strukturnya yang dapat saya sampaikan. Terimakasih sudah berkunjung.