-->

Konsep Dasar Dan Metode Yang Digunakan Dalam Ilmu Sosiologi

Sebagai ilmu pengetahuan, sosiologi tentunya memiliki teori-teori yang telah dibangun dari konsep-konsep dasar dan metode ilmiah tentang manusia dalam kehidupan masyarakat. Pembahasan ini akan dimulai dengan uraian mengenai konsep-konsep dasar sosiologi dan dilanjutkan dengan metode-metode turunan yang meliputi metode kualitatif dan kuantitatif.

Berikut silahkan simak pembahasan konsep dan metode yang digunakan dalam ilmu sosiologi secara seksama.

Konsep Dasar dalam Sosiologi


Setiap bidang ilmu pengetahuan memerlukan konsepkonsepnya tersendiri agar dapat menciptakan dan membentuk suatu referensi atau acuan yang dijadikan sebagai alat penelitian, analisis, dan perbandingan hasil-hasil penelitiannya. Kesalahan dalam penggunaan konsep dapat menimbulkan kerancuan dan salah pengertian.

Konsep ialah kata, atau istilah ilmiah yang menyatakan suatu ide atau pikiran umum tentang sifat-sifat suatu benda, peristiwa, gejala, atau istilah yang mengemukakan tentang hubungan antara satu gejala dan gejala lainnya. Dari beberapa deļ¬nisi sosiologi yang telah disebutkan sebelumnya, terdapat beberapa istilah ilmiah atau konsep dasar yang sering digunakan dalam sosiologi, yaitu sebagai berikut.
  1. Struktur sosial adalah keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok, yaitu kaidah-kaidah sosial (norma sosial), lembaga-lembaga sosial, kelompok serta lapisan sosial.
  2. Proses sosial adalah pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama, misalnya pengaruh timbal balik antara segi kehidupan ekonomi dan segi kehidupan politik, antara segi kehidupan hukum dan segi kehidupan agama, antara segi kehidupan agama dan segi kehidupan ekonomi, serta yang lainnya. Salah satu proses sosial yang bersifat tersendiri ialah dalam hal terjadinya perubahan-perubahan dalam struktur sosial.
  3. Perubahan sosial adalah perubahan yang mencakup seluruh lapisan dalam struktur sosial dan jalinan hubungan dalam masyarakat. masyarakat.
  4. Organisasi sosial adalah aspek kerja sama yang mendasar, yang menggerakkan tingkah laku para individu pada tujuan sosial dan ekonomi tertentu.
  5. Institusi sosial adalah suatu sistem yang menunjukkan bahwa peranan sosial dan norma-norma saling berkaitan dan telah disusun guna memuaskan suatu kehendak atau fungsi sosial.


Berikut ini beberapa pengertian dasar yang dianggap berguna  untuk memahami sosiologi yang disajikan dalam buku ini. Beberapa pengertian tersebut adalah sebagai berikut.
  1. Individu,  Individu berhubungan dengan orang-perorangan atau pribadi,  yang berarti individu bertindak sebagai subjek yang melakukan sesuatu hal; subjek yang memiliki pikiran; subjek  yang memiliki keinginan; subjek yang memiliki kebebasan; subjek yang memberi arti (meaning) pada sesuatu; subjek yang mampu menilai tindakannya sendiri dan tindakan orang lain.
  2. Masyarakat,  Masyarakat dalam bahasa Inggris disebut society, dan dalam  bahasa latin yaitu socius, yang berarti kawan, sedangkan istilah masyarakat dalam bahasa Arab, yaitu syaraka yang artinya turut serta. Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul atau saling berinteraksi secara tetap dan memiliki kepentingan yang sama.
  3. Hubungan Individu dan Masyarakat, Hubungan antarindividu dapat terjadi antara dua orang yang  bersahabat. Mereka secara rutin bertemu, baik dalam permainan maupun di sekolah. Kebiasaan yang mereka lakukan akan mengikat dua orang tersebut menjadi bersamaan. Begitu pula halnya jika hubungan tersebut melibatkan lebih banyak individu, sehingga akan terjadi hubungan yang lebih luas lagi. Seperti antar tetangga, antar individu di berbagai tempat, dan lain-lain. Di antara mereka biasanya terdapat suatu aturan tertentu yang disebut norma.
  4.  Kelompok, Kelompok merupakan himpunan dari beberapa orang individu  yang satu sama lain saling berhubungan secara teratur, saling mem perhatikan dan menyadari akan adanya manfaat kebersamaan. Ciri yang mendasar dari kelompok yaitu dengan adanya sesuatu hal yang dianggap milik bersama.


Metode Metode Sosiologi

Setelah mendapatkan gambaran dari pokok-pokok tentang ruang lingkup yang menjadi kajian objek sosiologi, perlu dijelaskan tentang cara atau metode sosiologi dalam mempelajari objek-objeknya.
Untuk mempelajari objek yang menjadi kajiannya, sosiologi memiliki cara kerja atau metode yang terbagi atas dua jenis, yaitu metode kualitatif dan metode kuantitatif.

a. Metode Kualitatif
Metode kualitatif mengutamakan bahan atau hasil pengamatan yang sukar diukur dengan angka atau ukuran yang matematis meskipun kejadian itu nyata dalam masyarakat. 

Beberapa metode yang termasuk dalam metode kualitatif adalah sebagai berikut.
  1. Metode historis, yaitu metode pengamatan yang menganalisis peristiwa-peristiwa masa silam untuk merumuskan prinsipprinsip umum.
  2. Metode komparatif, yaitu metode pengamatan dengan membandingkan bermacam-macam masyarakat serta bidangbidangnya untuk memperoleh perbedaan dan persamaan sebagai petunjuk tentang perilaku suatu masyarakat pada masa lalu dan masa mendatang.
  3. Metode studi kasus, yaitu suatu metode pengamatan tentang suatu keadaan, kelompok, masyarakat setempat, lembaga-lembaga, ataupun individu-individu. Alat-alat yang digunakan dalam studi kasus adalah wawancara (interview), pertanyaan-pertanyaan atau kuesioner (questionaire), daftar pertanyaan, dan teknik keterlibatan si peneliti dalam kehidupan sehari-hari dari kelompok sosial yang sedang diamati (participant observer technique).


b. Metode Kuantitatif
Metode kuantitatif adalah metode statistik yang bertujuan untuk menggambarkan dan meneliti hubungan antarmanusia dalam masyarakat secara kuantitatif. Pengolahan data secara statistik banyak dilakukan para ahli ilmu sosial untuk data yang bersifat angka (data kuantitatif).

Pengolahan data dengan menggunakan statistik tidak berarti menuntut seseorang menjadi ahli statistik. Penggunaan statistik dalam sosiologi tidak harus menggunakan teknik statistik tinggi. Pengolahan data statistik dapat dilakukan secara sederhana. Kemampuan untuk mencari nilai rata-rata (mean, mode, median) atau dengan meng gunakan tabel Distribusi Frekuensi, telah dapat dan biasa Anda lakukan. Di sekolah, Anda juga telah belajar keterampilan matematis yang berguna untuk membantunya dalam mengolah data secara statistik.

Di samping metode-metode tersebut, masih ada beberapa metode lain, yaitu sebagai berikut.
  1. Metode deduktif, yaitu metode yang dimulai dari kaidah-kaidah yang berlaku umum untuk kemudian dipelajari dalam keadaan yang khusus.
  2. Metode induktif, yaitu metode yang mempelajari suatu gejala khusus untuk mendapatkan kesimpulan yang lebih luas atau bersifat umum.
  3. Metode empiris, yaitu suatu metode yang mengutamakan keadaan-keadaan nyata di dalam masyarakat.
  4. Metode rasional, yaitu suatu metode yang mengutamakan penalaran dan logika akal sehat untuk mencapai pengertian tentang masalah kemasyarakatan.
  5. Metode fungsional, yaitu metode yang digunakan untuk menilai kegunaan lembaga-lembaga sosial masyarakat dan struktur osial masyarakat.

Demikian konsep dasar dan metode-metode ilmiyah yang digunakan dalam ilmu sosiologi. Metode-metode tersebut digunakan untuk melakukan berbagai keperluan terkait perkembangan sosiologi seperti kajian ataupun penelitian.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel