Pengertian Syirik dan Ayat-Ayat Al-Quran Tentang Larangan Berbuat Syirik
Monday, 19 November 2018
Edit
Secara bahasa syirik berasal dari Bahasa Arab as-syirku, yang artinya (1) ta’addudul aalihati (kemusyrikan), (2) al-musyariku (sekutu, peserta), an-nashibu (bagian), dan asy-syirkatu wasysyarikatu (persekutuan, perseroan).
Secara istilah syirik adalah perbuatan, anggapan atau itikad menyekutukan Allah Swt. dengan yang lain, seakan-akan ada yang maha kuasa di samping Allah Swt. Orang yang menyekutukan Allah disebut musyrik. Syirik merupakan dosa besar yang tidak terampuni, seperti difirmankan oleh Allah Swt.:
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. (QS. an-Nisa' [4] ayat 48)
Banyak sekali ayat-ayat al-Qur’an yang memberikan penegasan tentang larangan berbuat syirik atau penjelasan tentang kemustahilan bahwa Allah itu memiliki sekutu atau sama dengan makhluk.
Penjelasan agar tetap teguh dalam mengakui keesaan Allah Swt. seperti dalam surah Luqman [31] ayat 32:
Dan apabila mereka dilamun ombak yang besar seperti gunung, mereka menyeru Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya Maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai di daratan, lalu sebagian mereka tetap menempuh jalan yang lurus dan tidak ada yang mengingkari ayat- ayat Kami selain orang-orang yang tidak setia lagi ingkar. (QS. Luqman [31] : 32)